Sejarah

Sejarah Luragung
Pada jaman dahulu kala tersebutlah nama Buyut Ranggakencana atau dengan kata lain Buyut Agung. Konon kabarnya Buyut Ranggakencana yang menguasai Pegunungan Subang .
Sehubungan menurut cerita Buyut Ranggakencana tersebut tidak mempunyai istri, maka untuk menemaninya beliau memanggil adiknya yang bernama Buyut Ranggakencanawati yang rupanya/wajahnya sangat cantik.
Buyut Ranggakencana mempunyai peliharaan diantaranya:
1. Kuda Sembrani
2. Kerbau dan sebagai pengembalanya adalah Aki Teka dan Nini Teki
3. Ayam
Setelah hadir adik kandungnya, lama kelamaan Buyut Ranggakencana menyimpan perasaan cinta pada adiknya sendiri. Akhirnya perasaan cinta itu dituturkan juga kepada adiknya, namun oleh adiknya ditolak karena dia menyadari bahwa yang mencintainya itu adalah kakak kandungnya sendiri.
Setelah selesai melaksanakan tapanya, Buyut Ranggakencana kembali menemui adiknya dengan maksud agar cintanya dapat diterima. Namun Buyut Ranggakecanawati tetap menolak cintanya, kemudian karena kesaktiannya , beliau merubah dirinya dari wajah cantik berubah menjadi jelek dan namanya juga diganti dengan nama "Buyut Betara Sulanggir Kuning" dan bertempat tinggal di tengah Alun-alun Luragung.
Karena Cintanya ditolak, maka Buyut Ranggakencana atau Buyut Agung menghilang (Ngahiang). Dengan kata lain menurut bahasa sunda; Ngelurkeun (Lur), Agungnya dari Buyut Agung, maka akhirnya terjadilah Luragung dengan menyandang motto "Luragung Ngadeg Tumenggung".


Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Luragung
SMA Negeri 1 Luragung berdiri  tahun 1984. Bulan Juli 1984 atas jasa bapak Sudarto, BA  sebagai Kepala SMP Negeri 1 Luragung , SMA Negeri 1 Luragung mulai melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dengan jumlah siswa 124 dengan menggunakan ruang belajar di SMP Negteri 1 Luragung.
Pada tanggal 20 November 1984 Pemerintah secara resmi  mengeluarkan Surat Keputusan tentang berdirinya SMA Negeri 1 Luragung.
Para siswa SMA Negeri 1 Luragung mengikuti pembelajaran  hampir 5 semester di SMP Negeri 1 Luragung, Karena baru tanggal 26 Oktober  1985 diresmikan gedung SMA Negeri 1 Luragung yang terdiri dari kantor guru, 1 Laboratorium IPA, Perpustakaan dan 3 ruang belajar.
SMA Negeri 1 Luragung pada awalnya merupakan filial dari SMA Negeri 1 Ciawi Gebang dibawah pimpinan bapak Entus Agusman, BA sebagai kepala Sekolah.
Tahun 1985 SMA Negeri 1 Luragung dipimpin oleh Bapak Drs. Sidhi Hernadi sebagai kepala Sekolah yang pertama.
Sampai saat ini SMA Negeri 1 Luragung telah dipimpin oleh tujuh kepala sekolah. Yaitu : Entus Agusman, BA;  Drs. Sidhi Hernadi;  Zainal Abidin, BA;  Drs. Kasiyo;  Drs. Achmad Sanusi;  Drs. Toha Herjana Affandi;  Drs. Maman Herman Iskandar dan saat ini dipimpin oleh Drs. Sudrajat, M.M.Pd.
Seiring dengan usia yang semakin dewasa SMA Negeri 1 Luragung mempunyai peranan yang cukup penting baik di lingkungan kecamatan Luragung pada Khususnya dan Kabupaten Kuningan pada umumnya.
Banyak pretasi yang sudah di capai oleh SMA Negeri 1 Luragung baik di bidang akademik maupun non akademik
Kemitraan dengan dunia usaha, instasi lain , sekolah dan lembaga pendidikan lain  terus ditingkatkan agar SMA Negeri 1 Luragung tetap eksis.
Alumni SMA Negeri  1 Luragung sudah sangat banyak sejak tahun 1986 sampai sekarang  dan tersebar di seluruh nusantara.
Profesi para alumni SMA Negeri 1 Luragung sangat beragam , diantaranya : PNS,Dokter, Guru, TNI Pengusaha, Petani, Polisi , Jaksa, Hakim dan wakil Rakyat.
Kita berharap dengan usia yang ke – 27 SMA Negeri 1 Luragung semakin berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.
Semoga  SMA Negeri 1 Luragung terus melahirkan putra – putri terbaik   dan melahirkan seorang pemimpin baru yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar